Puasa
ramadhan tahun ini cukup berat untuk di lalui bagi umat muslim. Di syiria
mereka masih menghadapi rezim syah, di palestina seperti puasa
sebelum-sebelumnya menghadapi israel. Mungkin umat islam di indonesia tidak
menghadapi cobaan seberat mereka yang ada di syiria maupun di palestina, di
sini dimana mayoritas umat islam namun sangat anti terhadap syariat islam. Lebih
memilih menjaga hubungan baik dengan mereka yang berbeda agama dibandingkan
dengan saudara seiman. Ayat-ayat alquran sendiri sudah menggariskan batasan
bagi orang-orang yang beriman : “Ruhama baina hum “ mereka adalah orang yang lemah lembut sesama
mereka (islam).
Jika
kita bawa ke kasus real tentang bu saenah, terlepas latar belakang beliau dan
suami nya, yang jelas beliau buka warteg
siang hari, lalu apakah salah kemudian satpol pp merazia??
Yang
jelas itu seperti didalam kelas anak-anak sedang ujian kenaikan kelas, lalu
kemudian ada seorang anak yang mencontek sedangkan anak-anak yang lain melirik
pun tak berani, kemudian guru memarahi
yang mencontek dan kita berteriak wah guru nya tak toleransi, radikal, tidak
punya rasa kemanusiaan.
Entahlah
ini adalah logika yang sangat bertentangan nilai moral dan etika. Kalau nilai
agama mungkin mereka tak mau dengar lagi. Ini lah negara saya, negara yang
salah terlihat benar dan benar terlihat salah. Jika di zaman Nabi muahamad SAW.
Orang membolak-balikan fakta dengan sya’ir maka zaman ini adalah media. Tak
mengapalah ada Allah SWT. Yang menjaga agama ini, biar mereka membuat buruk
citra agama ini tak mengapa.