Minggu, 22 Maret 2015

Pengembangan wilayah pesisir lombok

Pulau lombok merupakan salah satu pulau yang merupakan bagian dari provinsi NTB bersama-sama dengan pulau sumbawa,Sumberdaya pesisir, terutama sumberdaya perikanan merupakan mata pencaharian utama masyarakat pesisir di Lombok  dengan tingkat eksploitasi yang tinggi dengan segala dampak yang ditimbulkannya. Pengelolaan sumberdaya pesisir mempunyai keterkaitan baik antar pelaku maupun sektor dari spasial secara berkelanjutan. Dengan demikian dapat memberikan sumbangan kesejahteraan masyarakat khususnya para nelayan dalam pembangunan wilayah. Pulau lombok secara ekologi memiliki pesisir yang kaya serta memiliki keuntungan secara geografis yaitu berdekatan dengan pulau bali menjadikan Pulau Lombok sebagai limpahan industri pariwisata. Komponen industri belum tersedia di Pulau Lombok. Tujuan kunjungan terutama terarah pada wisata pantai, suatu alternatif yang dianggap relatif masih alamiah dibanding yang terdapatdi Bali. Imbasan pariwisata ini dominan perannya dalam perubahan yang terjadi dikawasan pesisir selama akhir dekade 80 an. Penglolaan wisata selama ini belum sepenuhnya didasarkan atas daya dukung sumberdaya yang ada. Atas dasar keadaan tersebut, perlu langkah secepatnya agar perubahan yang sedang terjadi dapat dikendalikan. Langkah tersebut antara lain melakukan inventarisasi sumberdaya yang ada dan atas dasar informasi tersebut dilakukan penataan (ruang) yang berazas kesimbangan dalam mengantisipasi perkembangan pariwisata, khsususnya di kawasan pesisir. Paparan terumbu koral dijumpai berkembang di beberapa tempat di seputar pantai Pulau Lombok dan pulau-pulau kecil disekelilingnya. Kajian kualitas dan kuantitas atas berbagai aspek, antara lain faktor biota-abiota dan morfologi lingkungan terumbu, jenis kegiatan yang dapat dilakukan dan sarana penunjang yang telah ada, dapat memberi gambaran potensi suatu daerah untuk dapat dikembangkan sebagai suatu kawasan wisata bahari dengan jenis kegiatan tertentu antara lain: wisata pantai, selancar, pancing dan wisata bawah air. Lebih luas lagi, kajian ini dapat memberi gambaran potensi daerah tersebut, khususnya yang memiliki paparan terumbu, untuk pengembangan dalam sektor lain, yaitu penelitian dan pengembangan potensi sumberdaya laut dengan akuakultur sebagai model aplikasi yang berskala industri berwawasan lingkungan yang menyerap tenaga setempat namun padat modal dan teknologi. 







Refrensi
http://opac.geotek.lipi.go.id/index.php?p=show_detail&id=837

Tidak ada komentar:

Posting Komentar